Kriminal Mancanegara
Beranda » Berita » Pria Ini Ancam Penembakan Massal Kampus di AS

Pria Ini Ancam Penembakan Massal Kampus di AS

Salt Lake City-BP: Seorang pemuda di Utah, negara bagian di barat Amerika Serikat,  menghadapi tuntutan kriminal karena penggunaan senjata api cetak 3D. Polisi menyebut bahwa ia telah mengancam untuk melakukan penembakan massal di sebuah kampus.

Pelaku yang bernama Austin James David West itu dituduh membuat ancaman kekerasan, yang merupakan kejahatan Kelas B. Sesuai hukuman yang berlaku di negara bagian tersebut, maka pemuda berusia 23 tahun ini tercancam hukuman hingga enam bulan penjara dan denda maksimum 1000 dolar AS (Rp Rp 14,8 miliar).

Saat diinterogasi polisi, West mengaku ingin menggunakan senjata api cetak 3D secara khusus, sebab senjata jenis ini tidak dapat dilacak (tidak memerlukan pemeriksaan ketat dan umumnya tidak menampilkan nomor senjata), menurut Deseret News, Kamis 30 Agustus 2018.

Pemerintah Jamin Evakuasi Aman WNI dari Konflik Iran-Israel, DPR Minta Hotline Khusus

Berita penangkapan West muncul di tengah kekhawatiran masyarakat terkait beredarnya modul pembuatan senjata api cetak 3D secara online. Lembaga pengawas senjata dan pejabat negara di Amerika Serikat mengklaim telah berupaya untuk menghentikan Cody Wilson –perancang blueprint(cetak biru) perangkat lunak senjata api cetak 3D– untuk mengedarkan modul tersebut ke publik.

Dalam surat perintah penggeledahan, polisi mengutip percakapan West dengan seorang teman yang mendiskusikan niatnya untuk menyerang kampus Broadview Entertainment Arts University di Salt Lake City, Utah.

“Pesan teks yang dikirim oleh tersangka berisi rencana untuk membunuh orang-orang dengan senjata api cetak 3D. Percakapan itu berisi foto-foto lelaki yang diambil dari rekaman video. Ia memegang senapan sambil berdiri di depan laki-laki lain yang tergeletak di tanah,” bunyi pernyataan itu.

Polisi dilaporkan melayangkan surat perintah penangkapan West di rumah orangtuanya pada 8 Agustus, di mana West juga tinggal di sana, dan menyita mesin cetak 3D.

Israel Serang Gaza Usai Gencatan Senjata dengan Iran, 80 Orang Tewas dan Ratusan Terluka

Media lokal menulis, mesin cetak 3D masih belum cukup canggih untuk menghasilkan senjata yang berfungsi seperti senapan api.

Meskipun demikian, aparat penegak hukum telah menduga sebelumnya bahwa “akan ada kelompok atau orang yang menyalahgunakan senjata api cetak 3D”, setelah cetak birunya beredar luas di pasaran AS.

Pada awal Agustus ini, Jaksa Agung Jeff Sessions berjanji untuk menangkap individu yang memproduksi senjata api cetak 3D.

“Kami tidak akan menghindar dari hukum yang berlaku saat ini dan akan mengambil tindakan tegas untuk memastikan siapa saja yang dengan sengaja membuat senjata api plastik, akan dituntut hukuman semaksimal mungkin,” aku Jeff.

Pada hari Senin, seorang hakim federal di Seattle melarang Wilson untuk mengunggah blueprintsenapan api cetak 3D secara online. Tetapi esok harinya, Selasa, Wilson berhasil menemukan celah dan menjual blueprint tersebut secara eksklusif untuk masyarakat Amerika.

Sumber: Liputan 6 (ES)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *