Peristiwa
Beranda » Berita » Lebih Utama dari Jihad: Keistimewaan Berpuasa Selama 10 Hari Awal Dzulhijjah

Lebih Utama dari Jihad: Keistimewaan Berpuasa Selama 10 Hari Awal Dzulhijjah

Harianbatakpos.com , JAKARTA – Di tengah masuknya bulan terakhir dalam kalender Hijriah, umat Islam di Indonesia bersiap untuk memasuki bulan Dzulhijjah 1444 H. Pada bulan yang penuh berkah ini, umat Islam disunnahkan untuk melaksanakan puasa di 10 hari pertama, sebuah amal ibadah yang bahkan lebih utama daripada jihad fi sabilillah, seperti disadur dari laman NU.or.id.

Anjuran dari Nabi Muhammad SAW

Anjuran ini tidak datang dari tanpa alasan. Nabi Muhammad SAW telah menyampaikan pentingnya untuk melaksanakan amal ibadah di sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Beliau menyatakan bahwa tidak ada hari di mana amal saleh lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini. Bahkan, puasa pada periode ini lebih utama daripada jihad fi sabilillah, kecuali bagi mereka yang berangkat dengan jiwa dan harta mereka, dan tidak kembali dengan apa pun.

Pentingnya Sepuluh Hari Pertama Dzulhijjah

Para ulama menjelaskan bahwa keistimewaan dari sepuluh hari pertama Dzulhijjah karena pada hari-hari tersebut terkumpul ibadah-ibadah utama, seperti shalat, puasa, sedekah, dan haji. Oleh karena itu, disunnahkan bagi umat Islam untuk memperbanyak amal ibadah selama periode ini, tidak hanya puasa, tetapi juga membaca Al-Qur’an, berdzikir, bertasbih, dan bersilaturahim.

Kisah Inspiratif: Kampung Bersatu Dukung Devit Masuk ITB

Tata Cara Pelaksanaan Puasa

Puasa sunnah Dzulhijjah dilakukan mulai dari tanggal 1 sampai 7 Dzulhijjah. Sedangkan untuk tanggal 8 (hari Tarwiyyah) dan 9 (hari Arafah), hanya disunnahkan bagi yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji. Bagi yang sedang menjalankan ibadah haji, lebih dianjurkan untuk memperbanyak berdoa pada hari tersebut.

Niat Puasa

Niat puasa sunnah Dzulhijjah dapat dilakukan pada malam hari, mulai dari terbenamnya matahari sampai terbit fajar. Lafal niatnya sebagai berikut:

  1. Niat Puasa Tanggal 1-7 Dzulhijjah: “Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta‘âlâ.”
  2. Niat Puasa Tanggal 8 Dzulhijjah (hari Tarwiyyah): “Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta‘âlâ.”
  3. Niat Puasa Tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah): “Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.”

Puasa 10 hari pertama bulan Dzulhijjah merupakan kesempatan emas bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Keutamaannya yang melebihi jihad senantiasa diingatkan oleh Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, mari manfaatkan momentum ini dengan sebaik-baiknya untuk memperbanyak amal ibadah dan mendapatkan keberkahan dari-Nya.

 

Kontroversi Sopir Ambulans Bawa Jenazah ODGJ Minta Maaf

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan