Jakarta-BP: Sebuah skandal penipuan yang mengejutkan terbongkar di Cililitan, Jakarta Timur, di mana puluhan pelamar kerja menjadi korban penjualan data untuk pinjaman online (pinjol). Korban diimingi pekerjaan sebagai admin counter handphone dan undian berhadiah oleh pelaku.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan bahwa pelaku meminta korban menyerahkan beberapa persyaratan, termasuk foto selfie sambil memegang KTP. Data tersebut kemudian disalahgunakan untuk mengajukan pinjaman online tanpa sepengetahuan korban.
“Setelah data diterima, pelaku menggunakan data tersebut untuk melakukan pinjaman online dengan cara menginstal aplikasi di ponsel korban. Jadi seolah-olah korban yang mengajukan pinjaman,” ujar Ade Ary, Selasa dilansir dari detiknews (9/7/2024).
Polisi telah memeriksa sejumlah korban dan akan memeriksa terlapor berinisial R yang diduga sebagai otak di balik penipuan ini. Korban mendadak ditagih pinjaman online setelah melamar pekerjaan di toko ponsel di Cililitan.
“Tiba-tiba ada transaksi tagihan pinjaman dan kredit online, seperti ShopeePay Later, Adakami, Home Kredit, Kredivo, Akulaku, dan lainnya, padahal kami tidak pernah mengajukan transaksi tersebut,” kata salah satu korban, Lutfi.
Total kerugian yang dialami 26 korban mencapai lebih dari Rp 1 miliar. Polisi terus menyelidiki kasus ini untuk menangkap pelaku dan memberikan keadilan bagi para korban.
Komentar