Berita
Beranda » Berita » Gerindra Harap Pengelolaan Persampahan di Medan Semakin Baik

Gerindra Harap Pengelolaan Persampahan di Medan Semakin Baik

Fraksi Partai Gerindra saat menyampaikan pendapatnya saat paripurna perubahan Perda pengelolaan sanpah di Gedung Dewan. BP/erwan

Medan, Harianbatakpos.com – Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) harap pengelolaan persampahan di Medan semakin baik ke depannya dengan adanya perubahan Peraturan Daerah (Perda) Kota Medan Nomor 6 tahun 2015 tentang Pengelolaan Persampahan.

Harapan itu disampaikan Fraksi Partai Gerindra dalam pendapatnya yang disampaikan, Jaya Arjuna, pada sidang paripurna pengesahan Perubahan Perda Kota Medan Nomor 6 tahun 2015 tentang Pengelolaan Persampahan, Senin (9/9/2024).

Sidang paripurna di pimpin Ketua DPRD Kota Medan Hasyim bersama Wakil Ketua Ihwan Ritonga dan T. Bahrumsyah. Hadir saat itu Wali Kota Medan Bobby Nasution, Pj Sekda Topan OP Ginting, segenap anggota DPRD Kota Medan serta para pimpinan OPD Pemkot Medan.

Penuhi Undangan Klarifikasi, Kuasa Hukum Minta Polrestabes Medan Tindaklanjuti Laporan MS, Anak Yatim Piatu

Pasal 44 ayat 2 UU No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, kata Jaya, jelas dinyatakan pemerintah daerah harus menutup tempat pembuangan akhir sampah menggunakan sistem pembuangan terbuka (Open Dumping) paling lama 5 tahun terhitung sejak berlakunya undang-undang tersebut.

Faktanya, sebut Jaya, saat ini masih banyak pemerintah daerah belum melakukan penutupan terhadap TPA model open dumping dan menggantinya dengan model Sanitary Landfill atau Control Landfill. “Alasan utamanya adalah keterbatasan sumber daya manusia dan dana,” katanya.

Kondisi ini diakui langsung oleh Direktorat Penyehatan Lingkungan Pemukiman (PLP) Kementrian PU. “Kementrian PU mengakui sebagian besar TPA masih dioperasikan secara Open Dumping. Bahkan, disebutkan 90 persen TPA masih melakukan praktik Open Dumping, dengan alasan keterbatasan SDM dan dana,” katanya.

Permasalahan pengelolaan sampah di Indonesia, tambah Jaya, dilihat dari beberapa indikator, yaitu tingginya jumlah sampah yang dihasilkan, masih rendahnya tingkat pengelolaan sampah, terbatasnya jumlah tempat pembuangan sampah akhir serta institusi pengelolaan sampah dan permasalahan biaya.

Besok, 10.000 Lebih Halak Batak Aksi Damai Tolak TPL di Medan

Menurut perkiraan dari Badan Pusat Statistik (BPS), lanjut Jaya, jumlah sampah pada tahun 2020 di 384 kota di Indonesia mencapai 80.235,87 ton tiap hari. Dari sampah yang di hasilkan tersebut, diperkirakan sebesar 4,2% akan diangkut ke TPA, sebanyak 37,6% dibakar, dibuang ke sungai sebesar 4,9% dan tidak tertangani sekitar 53,3%. “Dari sekitar 53,3% sampah yang tidak ditangani itu dibuang dengan cara tidak saniter,” katanya.

Dari berbagai penjelasan itu, kata Jaya, Fraksi Gerindra berharap Pemkot Medan memberikan edukasi dan sosialisasi revisi Perda Pengelolaan Persampahan secara kontiniu kepada masyarakat, guna mendorong perubahan mindset yang sering membuang sampah sembarangan. “Untuk program ke sekolah, mungkin bisa di lakukan mulai tingkat SD dan SMP sebagai pembentukan kesadaran hidup bersih sejak usia dini,” sarannya.(BP/EI)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *