Hukum
Beranda » Berita » Pratama Wijaya Meninggal Saat Diksar, Kekerasan Organisasi Kampus Disorot

Pratama Wijaya Meninggal Saat Diksar, Kekerasan Organisasi Kampus Disorot

Mahasiswa UNILA Tewas Disiksa Saat Diksar Pecinta Alam (Lambeturah.co.id)
Mahasiswa UNILA Tewas Disiksa Saat Diksar Pecinta Alam (Lambeturah.co.id)

Medan,  HarianBatakpos.com – Tragedi memilukan terjadi di Universitas Lampung (Unila). Seorang mahasiswa baru Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Pratama Wijaya Kusuma, tewas usai mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar (Diksar) organisasi Mahasiswa Ekonomi Pecinta Lingkungan (Mahepel). Peristiwa ini memicu kemarahan publik dan viral di media sosial.

Diksar yang berlangsung pada 10–14 November 2024 di Desa Talang Mulya, Kabupaten Pesawaran, diduga diwarnai kekerasan. Pratama dan rekan-rekannya dipaksa berjalan kaki hingga 15 jam dengan waktu istirahat minim. Penolakan atas instruksi dibalas dengan hukuman fisik. Yang lebih tragis, Pratama diduga disiksa secara brutal—ditendang, dipaksa minum cairan berbahaya, dan mengalami luka serius.

Dilansir dari laman Lambeturah.co.id, kondisi kesehatan Pratama memburuk usai kegiatan. Ia sempat mendapat perawatan di RSUD Abdul Moeloek, namun nyawanya tak tertolong. Pratama menghembuskan napas terakhir pada 28 April 2025.

Pertambangan Nikel di Raja Ampat: PB HMI Soroti Pelanggaran Hukum

Kematian ini memantik gelombang protes dari mahasiswa Unila yang mendesak universitas mengusut kasus ini secara tuntas. Mereka menuntut keadilan dan meminta agar pelaku kekerasan dalam organisasi kampus diberi sanksi tegas. Tragedi ini juga memicu diskusi nasional soal praktik kekerasan yang masih terjadi dalam kegiatan organisasi mahasiswa di Indonesia.

Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *