Langkat-BP: Pembagian sembako Covid-19 yang dilakukan di 23 Kecamatan se Kabupaten Langkat pada hari Selasa 5 Mei 2020 berupa bantuan beras 10 kg dan telur 2 papan banyak menuai protes warga, seperti pembagian sembako di Kelurahan Kwala Bingai dan Kelurahan Perdamean Kecamatan Stabat, dimana banyak masyarakat yang tidak mampu tidak dapat menerima bantuan tersebut.
Seperti yang dikatakan warga Perdamean Saimin (51) yang sehari-harinya bekerja sebagai kuli bangunan, dia berujar tidak bisa merantau diakibatkan Covid-19, dan pada saat dikantor Kelurahan Perdamean dirinya juga tidak menerima bantuan.
Begitu juga Mbah Leles (78) janda yang tidak mampu ini tidak dapat menerima bantuan. Begitu juga Rumini (49) janda yang tidak menerima bantuan yang satu hari sebelum pembagian bantuan COVID-19 juga menemui wartawan harianbatakpos.com mengharap agar bisa dibantu untuk mendapatkan bantuan sembako berupa beras dan telur.
Lain, warga Dusun V Asrama Kelurahan Kwala Bingai mengatakan foto copy KTP dan KK sudah diberikan kepada kepala lingkungan dusun V tetapi kami tidak menerima bantuan yang jelas. Mulai tingkat paling bawah sampai Bupati Langkat tidak becus, dari dampak pandemic COVID-19 ini banya masyarakat yang susah,” ujarnya.
Begitu juga warga Stabat Baru Jhon F. Ginting (43) mengatakan, bantuan yang saya terima berupa beras 10 kg paling harganya tidak sampai Rp10 ribu dan telur ayam 2 papan paling harganya 1 papan Rp 35 ribu, katanya.
Pantauan harianbatakpos.com dikantor lurah beberapa warga yang datang dengan membawa foto copy terlihat kecewa dikarenakan tidak dapat menerima bantuan beras dan telur yang sangat diharapkan.
Lurah Kwala Bingai, Misnan, saat dikonfirmasi harianbatakpos.com terkait bantuan sembako COVID-19 berupa beras mengatakan, untuk bantuan ini kami hanya menyalurkan, data-data yang sudah kita terima dari warga kami serahkan ke Dinas Sosial Kabupaten Langkat dan kalau mau lebih jelas lagi coba konfirmasi kepada ibu Rina selaku Kadis Sosial, bebernya.
“ Untuk pembagian bantuan dilakukan hingga tiga tahap, jadi kita serahkan data 700 Kk lebih tapi yang diterima hanya 600 lebih, untuk bantuan beras 10 kg dan telur 2 papan jadi total harganya Rp190 ribu,” kata Lurah Kwala Bingai. (BP/L1)
Komentar