Ekonomi Mancanegara
Beranda » Berita » Maksud Dibalik Serangan Trump Yang Membuat Mata Uang Turki Anjlok

Maksud Dibalik Serangan Trump Yang Membuat Mata Uang Turki Anjlok

Presiden AS Donald Trump

JAKARTA-BP: Pada Jumat (10/8/2018) pekan lalu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menulis di akun Twitter-nya bahwa pemerintah AS melipat gandakan tarif bea masuk terhadap baja dan alumunium asal Turki.

Tarif bea masuk alumunium Turki menjadi 20%, sementara baja menjadi 50%.

Langkah AS ini muncul setelah Negeri Paman Sam dan Turki tidak menemukan kata sepakat saat pertemuan antara Washington dengan delegasi Turki yang dipimpin Wakil Menteri Luar Negeri, Sedat Onal, pada pekan lalu.

Perang Iran vs Israel Memanas, Hari Ketujuh Serangan Rudal dan Drone Meningkat

Kemudian ada juga isu penahanan pendeta AS Andrew Brunson, yang dituntut karena mendukung sebuah kelompok yang disalahkan dalam percobaan kudeta di tahun 2016.

Memang bulan lalu, Trump mengancam akan mengenakan “sanksi besar” ke Turki jika menolak membebaskan Brunson.

AS kemudian mengumumkan sanksi tertanggal 1 Agustus terhadap Menteri Kehakiman dan Menteri Dalam Negeri Turki, serta melarang warga negara AS berbisnis dengan negara itu.

Kicauan Trump di Jumat lalu langsung membuat nilai tukar mata uang Turki, yaitu lira, anjlok 20%. Pihak Gedung Putih mencoba mengklarifikasi kicauan Trump tersebut dengan mengatakan kicauan Trump itu baru rencana yang sedang disiapkan dokumennya.

Warga Asing Dievakuasi dari Iran Lewat Azerbaijan, Ketegangan Iran Israel Makin Meluas

Menanggapi aksi Trump, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, tidak mau menyerah.

“Ada berbagai kampanye yang sedang dilakukan di sini. Jangan lupa, bila mereka (AS) mempunyai dolar, kami mempunyai rakyat dan Tuhan kami. Kami berkerja keras,” kata Erdogan dilansir dari CNBC International.

Di luar masalah ini, ada persoalan lain. Pihak Kongres AS dan pemerintahan Trump mewaspadai rencana Turki untuk menggunakan sistem rudal pertahanan Rusia. Padahal AS sudah sepakat untuk memberikan pesawat F-35 kepada Turki Juni lalu. Kesepakatan ini memang tidak disetujui oleh pihak oposisi di Kongres AS.

Kalangan legislatif di AS khawatir Turki bakal membeberkan kelemahan dari pesawat F-35 buatan AS kepada Rusia.

Mata uang Turki, lira, kembali menyentuh level terendahnya sepanjang sejarah di posisi 7,24 lira per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Asia Pasifik yang akan dibuka hari ini. Lira telah kehilangan lebih dari 45% nilainya sepanjang tahun ini.

Sumber: Cnbc Indonesia (ES)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan