Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) menutup perdagangan pada Senin sore dengan kenaikan sebesar 0,28 persen atau 20,53 poin, mencapai posisi 7.247,93. Di sisi lain, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 juga mengalami kenaikan sebesar 0,07 persen atau 0,69 poin, berada di posisi 973,36.
Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas mencatat bahwa pergerakan IHSG dipengaruhi oleh sentimen global, terutama pergerakan mayoritas bursa saham di kawasan Asia yang cenderung melemah. Faktor-faktor seperti perkembangan di Timur Tengah dan kebijakan bank sentral China menjadi sorotan utama.
Serangan di Laut Merah, yang melibatkan kelompok Houthi terhadap kapal-kapal di sekitar wilayah tersebut, menyebabkan kekhawatiran terhadap potensi gangguan rantai pasokan. Meskipun agresi ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza, Houthi menghadapi serangan dari Inggris dan Amerika Serikat (AS). Keadaan ini dapat memaksa perusahaan pelayaran untuk menghindari jalur perdagangan tersebut, mengingat Laut Merah memiliki nilai strategis yang tinggi.
Sentimen lainnya berasal dari keputusan bank sentral China yang mempertahankan suku bunga dasar pinjaman (LPR) satu tahun pada 3,45 persen dan lima tahun pada 4,20 persen. Hal ini diinterpretasikan oleh pelaku pasar sebagai indikasi bahwa pemulihan ekonomi China belum merata.
IHSG dibuka dengan kenaikan namun mengalami penurunan pada sesi pertama. Pada sesi kedua, IHSG kembali bergerak ke zona positif hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sektor infrastruktur memimpin kenaikan dengan peningkatan sebesar 1,00 persen, diikuti oleh sektor keuangan dan sektor properti yang masing-masing naik 0,12 persen dan 0,01 persen. Namun, sektor energi menjadi sektor yang paling turun dalam, dengan penurunan sebesar 1,71 persen, diikuti oleh sektor transportasi & logistik dan sektor industri yang masing-masing turun 1,44 persen dan 1,13 persen.
Saham-saham yang mencatat penguatan terbesar antara lain GRIA, SKRN, SURI, HUMI, dan MSKY. Sementara itu, saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar melibatkan CGAS, PTPS, KRYA, IKPM, dan ACRO.
Frekuensi perdagangan saham mencapai 1.233.658 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,64 miliar lembar senilai Rp11,63 triliun. Terdapat 211 saham yang mengalami kenaikan, 325 saham yang turun, dan 232 saham yang stagnan.
Di pasar saham regional Asia, indeks Nikkei menguat 1,62 persen, indeks Hang Seng melemah 2,27 persen, indeks Shanghai melemah 2,68 persen, dan indeks Strait Times melemah 0,10 persen. Pergerakan ini mencerminkan variabilitas pasar saham di kawasan Asia pada hari ini.
Komentar