Kematian tragis Raden Andante Khalif Pramudityo, atau yang akrab disapa Dante, telah mengejutkan banyak orang. Kasus ini tidak hanya menyedot perhatian publik, tetapi juga menyentuh hati Angger Dimas, ayah dari Dante. Dalam pernyataan terbarunya, Angger Dimas kembali menyoroti isu kekerasan terhadap anak dan mengharapkan bahwa tragedi ini menjadi pukulan bagi mereka yang masih meremehkan masalah ini.
Kepolisian telah menangkap tersangka yang diduga bertanggung jawab atas kematian Dante, membawa lega bagi Angger Dimas. Namun, bukan keadilan semata yang dikejar oleh Angger, melainkan upaya untuk memastikan bahwa tragedi yang menimpa anaknya tidak terulang pada anak-anak lain di masa depan dilansirri dari Suara.com.
Dalam seruannya, Angger Dimas memperkuat kampanye #stopchildabuse, mengingatkan masyarakat akan pentingnya mengakhiri segala bentuk kekerasan terhadap anak. Ia menegaskan bahwa fokusnya saat ini hanya pada keadilan bagi putranya, Dante. Namun, ia juga berharap bahwa kasus ini dapat menjadi titik tolak bagi perubahan yang lebih besar dalam perlindungan anak-anak dari kekerasan.
Tidaklah baru bagi Angger Dimas untuk mengadvokasi isu-isu perlindungan anak. Sebelumnya, ia juga telah menyuarakan kampanye melawan kekerasan anak kepada Aiptu Zakaria atau Jacklyn Choppers dalam salah satu konten YouTube. Harapannya adalah agar kasus tragis yang menimpa Dante bisa menjadi pelajaran berharga dan pendorong perubahan dalam sistem perlindungan anak.
Meskipun kini tersangka telah ditangkap dan kasusnya sedang dalam proses penyelidikan lebih lanjut, perjuangan Angger Dimas belum berakhir. Ia terus bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk memastikan bahwa keadilan sepenuhnya terwujud untuk putranya. Bukti tambahan telah diserahkan kepada penyidik, menunjukkan komitmennya dalam membantu penyelidikan.
Kematian Dante, yang awalnya dianggap sebagai kecelakaan tenggelam, kemudian mengungkap fakta yang mengguncang: Dante diduga sengaja dibunuh oleh Yudha Arfandi, kekasih ibunya. Rekaman CCTV menunjukkan momen tragis di mana Yudha tampak sengaja membenamkan tubuh Dante ke dalam air, menyulut kemarahan dan kebingungan di kalangan masyarakat.
Kepolisian telah menetapkan Yudha Arfandi sebagai tersangka, dengan tuduhan pembunuhan berencana. Yudha ditahan dan dimintai keterangan untuk mengungkap kebenaran di balik kematian Dante. Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya mendengarkan dan melindungi anak-anak dari segala bentuk kekerasan.
Meskipun terluka oleh kehilangan yang mendalam, Angger Dimas dan keluarganya tetap teguh dalam perjuangan mereka untuk memastikan bahwa keadilan ditegakkan untuk Dante. Semoga kasus ini tidak hanya membawa keadilan bagi Dante, tetapi juga menjadi momentum bagi perubahan yang lebih besar dalam perlindungan anak-anak di Indonesia.
Komentar