Ekbis
Beranda » Berita » Sentimen Risk-Off Terkait Pemilihan Umum RI, Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS pada Awal Pekan

Sentimen Risk-Off Terkait Pemilihan Umum RI, Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS pada Awal Pekan

Sentimen Risk-Off Terkait Pemilihan Umum RI, Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS pada Awal Pekan

Pada awal pekan ini, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami penguatan. Hal ini disebabkan oleh meredanya sentimen risk-off yang terkait dengan pemilihan umum (pemilu) presiden dan wakil presiden Republik Indonesia (RI).

Menurut data yang dilaporkan pada Senin pagi, rupiah dibuka dengan kenaikan sebesar 19 poin atau 0,12 persen menjadi Rp15.616 per dolar AS dari sebelumnya mencapai Rp15.635 per dolar AS. Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, menjelaskan bahwa “sentimen risk-off terkait pemilu sudah mulai mereda, dan pasar sudah mulai memperhitungkan potensi dampaknya.”

Risk-off adalah kondisi di mana investor cenderung untuk menghindari risiko, namun dalam hal ini, kecenderungan ini tampaknya mulai menghilang seiring dengan proses pemilihan presiden dan wakil presiden yang semakin dekat. Pelaku pasar saat ini sedang menunggu dan memantau perkembangan pemilu yang dijadwalkan pada tanggal 14 Februari 2024.

Minyak Mentah Indonesia Anjlok ke USD 62,75 per Barel, Dipicu Stok AS dan Produksi OPEC

Data terkini juga menunjukkan bahwa per 6 Februari 2024, kepemilikan asing pada obligasi Pemerintah Indonesia mencapai Rp842,3 triliun, dengan net inflow bulanan sebesar Rp0,4 triliun dan net inflow year-to-date sebesar Rp0,2 triliun. Jumlah ini merupakan 14,7 persen dari total outstanding.

Dari sisi eksternal, penguatan rupiah juga didorong oleh melemahnya indeks dolar AS yang menuju level 104. Indeks dolar AS telah mengalami penurunan selama tiga bulan terakhir, dipengaruhi oleh penyesuaian investor terhadap pandangan mengenai arah kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS), atau The Fed.

Beberapa pejabat The Fed telah menegaskan bahwa suku bunga kebijakan AS, atau Fed Funds Rate (FFR), telah mencapai puncaknya, dan terdapat ruang untuk penurunan suku bunga pada tahun 2024, meskipun tidak akan terburu-buru dalam melakukannya.

Josua memperkirakan bahwa rupiah berpotensi bergerak pada kisaran Rp15.575 hingga Rp15.700 per dolar AS dalam waktu dekat, seiring dengan perkembangan situasi pemilu dan faktor-faktor eksternal yang memengaruhinya.

Indonesia Gandeng Belanda Perkuat Hortikultura dan Modernisasi Pertanian

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan