Bukan pelemahan Rupiah, Menko Luhut justru Khawatirkan Harga Minyak Dunia Naik

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.Foto: Istimewa

Jakarta-BP: Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak melemah hingga menyentuh level Rp 15.000-an per USD. Mengutip data Bloomberg, tercatat, sore ini Rupiah ditutup di Rp 15.042 per USD.

Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan tidak ada masalah meskipun mata uang Garuda saat ini menyentuh level Rp 15.000 per USD. Terpenting, kata dia, adalah bagaimana perekonomian Indonesia saat ini sedang dalam keadaan baik.

"(Dolar 15 ribu?) Tidak apa-apa. Kan dolar Rp 15.000 kan dia naiknya bertahap tetapi kita harus lihat itu kan utuh tak boleh satu. Jadi itu mungkin real value daripada Rupiah itu," kata Menko Luhut saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Selasa (2/10).

"Jadi Rp 15.000 tak apa apa juga. Inflasi kita jalan tidak? Ekonomi kita bagus tidak? Ya udah. Kalau inflasi kita ikut jelek ya kita ikut khawatir ya," tambah Menko Luhut.

Menko Luhut menambahkan, terpenting saat ini adalah bukan pada persoalan pelemahan nilai tukar Rupiah. Namun yang perlu diperhatikan adalah apabila harga minyak dunia naik.

"Yang perlu kita waspadai harga minyak ini kalau naik 80-90 dolar itu apa yang harus kita lakukan. Ya lihat saja sekarang sedang kami hitung dengan cermat," sebutnya.

Menko Luhut mengatakan, depresiasi nilai tukar Rupiah saat ini tidak dirasakan di Indonesia saja. Sebab, pergerakan ekonomi dunia sendiri memang saat ini sedang mengalami keterlambatan akibat dari kebijakan Amerika Serikat.

(Merdeka) BP/SP

Penulis:

Baca Juga