Kota Medan
Beranda » Berita » Kenapa Harus Ijeck Kembali Memimpin Partai Golkar Sumut?

Kenapa Harus Ijeck Kembali Memimpin Partai Golkar Sumut?

Medan, harianbatakpos.com – Angin berhembus sepoi-sepoi di tengah pertarungan Musda Golkar Sumut beberapa tahun lalu. Saat itu, sebelum Musa Rajekshah—akrab disapa Ijeck—diamanahkan menjadi Ketua DPD Partai Golkar Sumut, banyak suara sumbang yang meragukan kemampuannya.

Mereka menilai Ijeck tidak akan mampu membawa Golkar unggul, apalagi mencapai target untuk mengalahkan dominasi PDI Perjuangan di Pemilu 2024.

Namun, Ijeck membuktikan sebaliknya. Ia gigih bekerja, menyapa masyarakat (hablum minannas), sambil tetap memohon kekuatan kepada Allah SWT (hablum minallah). Dua pendekatan ini dijalaninya secara konsisten.

Bupati Tapsel Bangun Kolam Ikan Untuk Swasembada Pangan Dukung Program MBG

Sejalan dengan itu, Ijeck melanjutkan cita-cita ayahandanya untuk membangun 99 masjid. Hingga kini, 60 masjid telah berdiri, dan pembangunan terus berlanjut. Ia juga membangun beberapa gereja, sebagai bentuk komitmen terhadap toleransi antarumat beragama di Sumatera Utara.

Perjalanan politiknya memang tidak mudah. Namun, hasil tidak pernah mengkhianati proses. Di bawah kepemimpinan Ijeck, Golkar Sumut mencatat sejarah—kursi DPRD Sumut naik dari 15 (2019) menjadi 22 kursi (2024). Untuk pertama kalinya, Golkar berhasil mengungguli PDI Perjuangan.

Tak hanya itu, Ijeck juga meraih suara tertinggi sebagai caleg DPR RI di dapil Sumut pada Pileg 2024. Sebuah prestasi politik yang luar biasa, membungkam kritik dan keraguan yang dulu sempat mengemuka.

Menuju Pilgub Sumut 2024, hasil survei dan suara rakyat menunjukkan Ijeck sebagai kandidat terkuat. Namun, arahan DPP Partai Golkar menempatkannya untuk tidak maju. Ijeck menerima keputusan itu dengan lapang dada.

Polresta Deli Serdang Laksanakan Patroli Blue Light, Ini Tujuannya

Sikap patuh dan ksatria ini menunjukkan kualitas kepemimpinan yang matang. Meski layak maju, ia memilih untuk taat pada keputusan partai dan tidak menimbulkan polemik.

Usai Pilgub, dalam dinamika Munaslub Golkar 2024, Ijeck langsung menggerakkan seluruh kader Golkar se-Sumut untuk mendukung Bahlil Lahadalia sebagai calon ketua umum. Ia tidak menunggu atau menawar. Keputusan itu diambil penuh keikhlasan.

Dalam forum Munaslub, Ijeck bahkan dipercaya menjadi salah satu pimpinan sidang. Padahal, jika ia menginginkan jabatan di DPP, minimal sebagai ketua bidang, peluangnya sangat besar.

Namun, Ijeck memilih tetap fokus di Sumatera Utara. Ia ingin terus membesarkan partai di daerah, mengawal arahan Ketua Umum demi menyongsong kemenangan di Pemilu 2029.

Saat penetapan Ketua DPRD Sumut pasca-Pileg, Ijeck kembali menunjukkan kelapangan hati. Meski seharusnya posisi itu bisa ditentukan oleh DPD provinsi berdasarkan capaian Pileg, ia tetap menerima keputusan DPP dengan legowo.

Menjelang Musda Golkar Sumut yang akan datang, harapan besar tertuju pada DPP Partai Golkar untuk menilai secara objektif. Prestasi Ijeck—mulai dari peningkatan kursi DPRD, kemenangan Pilgubsu, hingga capaian target 60% Pilkada se-Sumut—adalah fakta yang tak terbantahkan.

Golkar adalah partai besar yang menjunjung tinggi prestasi dan nilai-nilai objektif. Maka keputusan partai seharusnya mencerminkan apresiasi atas kerja keras dan loyalitas kadernya.

Kami yakin, di bawah kepemimpinan Ijeck, Partai Golkar Sumut dapat mempertahankan posisi Ketua DPRD Sumut pada 2029. Bahkan, lebih dari itu—Golkar bisa menambah kursi DPR RI dan DPRD kabupaten/kota se-Sumatera Utara.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *