Terkuak! Aksi Pencurian Sembako di Rumah Dinas Walkot Bobby: Miliaran Rupiah Raib di Balik Tabir

Medan, HarianBatakpos.com- 2 Juni 2024 – Awal mula dari serangkaian aksi pencurian sembako di rumah dinas Wali Kota Medan, Bobby Nasution, terkuak dengan memperlihatkan lapisan kelam di balik kasus tersebut. Dari ketegangan pengelolaan barang hingga penangguhan penahanan, cerita di balik kejadian ini semakin membingungkan dan mengejutkan.
Peristiwa pencurian sembako di rumah dinas Wali Kota Medan terbongkar ketika Bobby Nasution tengah merapikan barang-barang pribadi dan barang Pemkot Medan. Masa jabatannya yang akan berakhir memicu kebutuhan untuk memisahkan barang pribadi dan milik pemerintah.
Menurut Bobby Nasution, barang yang hilang merupakan milik Pemkot Medan, bukan barang pribadi dirinya atau keluarganya. Dia menegaskan bahwa sembako yang hilang adalah bantuan sosial yang seharusnya dibagikan kepada masyarakat, bukan dikonsumsi oleh pejabat.
Namun, kabar tentang pencurian sembako ini tak berhenti pada tingkat kehilangan yang kecil. Bobby mengungkapkan bahwa jumlah sembako yang hilang cukup besar, bahkan mencapai puluhan paket.
Kasus ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Bobby mengakui bahwa aksi pencurian di rumah dinas sudah berulang kali terjadi, dan barang yang dicuri merupakan milik Pemkot Medan.
Penanganan kasus ini kemudian diserahkan kepada Pemkot Medan, yang membuat laporan resmi ke Polrestabes Medan pada tanggal 15 Mei 2024. Polrestabes Medan berhasil mengamankan tiga pelaku pencurian, yang terdiri dari juru masak dan anggota Satpol PP.
Tiga pelaku, yang telah ditahan oleh Satreskrim Polrestabes Medan, dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan. Total kerugian akibat aksi pencurian ini diperkirakan mencapai Rp 3 miliar.
Namun, cerita ini semakin rumit dengan adanya permohonan penangguhan penahanan yang diajukan oleh keluarga pelaku. Permohonan tersebut kemudian dikabulkan oleh polisi, yang mengakibatkan pembebasan sementara para pelaku.
Keputusan ini menuai kontroversi, mengingat besarnya kerugian yang ditimbulkan oleh aksi pencurian sembako ini. Masyarakat pun menuntut keadilan dan transparansi dalam penanganan kasus ini oleh pihak berwenang.
Kasus pencurian sembako di rumah dinas Wali Kota Medan semakin mengemuka, mengungkapkan lapisan-lapisan yang semakin kompleks dari peristiwa yang awalnya tampak sederhana. Miliaran rupiah raib, penangguhan penahanan, dan pertanyaan yang belum terjawab menjadi pusat perhatian publik dalam kasus ini.
Komentar