Jambi, harianbatakpos.com – Pembangunan Islamic Center Jambi menyisakan banyak masalah, mulai dari atap bocor hingga dugaan tindak pidana korupsi. Proyek megah ini menelan dana hingga Rp 150 miliar, dan dalam sebulan terakhir, banyak keluhan mengenai atap gedung yang bocor serta kualitas rendah dari interior masjid. “Pembangunan banyak masalah, sementara pemerintah mau minta tambah anggaran. Maka, kami tegas menolak,” kata anggota Komisi I DPRD Provinsi Jambi, Abun Yani.
Dilansir dari laman Lambeturah.co.id, kegaduhan ini mendorong Yani untuk meminta aparat hukum turun tangan, “Hanya penegak hukum yang bisa memastikan benar atau salah sehingga semua terungkap dengan transparan.” Di tengah kontroversi ini, pemerintah malah meminta tambahan anggaran sebesar Rp 13 miliar untuk pengadaan interior, meskipun interior tersebut sudah ada dalam perencanaan awal.
Yani menegaskan bahwa sejak awal pembangunan, ada indikasi kegagalan, seperti perencanaan yang kurang matang dan pemilihan material yang jelek. “Kami minta jangan ada tambahan anggaran lagi karena pekerjaan belum selesai,” ujarnya. Sekretaris Daerah Jambi, Sudirman, mengakui adanya kebocoran atap, namun menegaskan bahwa tanggung jawab perbaikan masih ada pada pihak rekanan.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar